Penerima Penghargaan Nobel Fisika Pertama
Wilhelm Conrad Röntgen adalah penerima perhargaan nobel fisika untuk pertama kali, yaitu pada tahun 1901. Nama karya yang diberikan penghargaan untuk Wilhelm Conrad Röntgen adalah “pengakuan terhadap pelayanan yang luar biasa yang telah dilakukannya dalam menemukan sinar Röntgen yang dinamai atas dirinya.”
Sejarah Wilhelm Conrad Röntgen
Wilhelm Conrad Röntgen lahir pada tanggal 27 Maret 1845, di Lennep Jerman. Wilhelm Conrad Röntgen adalah
anak tunggal dari seorang pengusaha dan pedagang pakaian. Ibunya
bernama Charlotte Constanze Frowein dari Amsterdam, seorang anggota
keluarga Lennep yang telah lama bermukim di Amsterdam. Saat berusia tiga
tahun, keluarga Röntgen pindah ke Apeldoorn di Belkita. Di tempat itu,
Röntgen masuk Institute of Martinus Herman van Doorn, sebuah sekolah
dasar berasrama. Di sekolahnya, Röntgen sama sekali tidak menunjukkan
minat khusus apa-apa. Namun demikian, dia memiliki kecintaan yang luar
biasa terhadap alam dan sangat gemar bertualang di negara-negara terbuka
dan memiliki hutan-hutan yang luas. Dia memiliki keistimewaan berupa
ketangkasan dalam melakukan penemuan-penemuan mekanis, sebuah
karakteristik yang tetap melekat pada dirinya hingga akhir hidupnya.
Pada tahun 1862 dia masuk sebuah sekolah teknik di Utrecht, tempat di
mana dia secara tidak adil dikeluarkan dari sekolah itu karena dituduh
membuat karikatur salah seorang guru di sekolah tersebut, yang pada
kenyataannya karikatur tersebut dibuat oleh siswa yang lain.
Wilhelm
Conrad Röntgen kemudian masuk di University of Utrecht pada tahun 1865
untuk mempelajari fisika. Karena tidak memenuhi persyaratan yang
diharuskan sebagai seorang mahasiswa reguler, dan mendengar kabar bahwa
Röntgen berhak masuk di politeknik di Zurich karena telah lulus ujian
masuk, dia melewatkan kesempatan di University of Utrecht dan mulai
belajar di politeknik Zurich sebagai seorang mahasiswa teknik mekanik.
Dia mengikuti kuliah yang dibawakan oleh Clausius dan bekerja di
laboratorium Kundt. Baik Kundt maupun Clausius memberi pengaruh yang
sangat besar terhadap perkembangan Röntgen selanjutnya. Pada tahun 1896
Röntgen meraih gelar Ph.D di University of Zurich, dan diminta menjadi
asisten Kundt. Bersama Kundt, Röntgen kemudian pindah ke Wurzbur pada
tahun yang sama, dan tiga tahun berikutnya pindah ke Strasbourg.
Pada tahun 1874 Wilhelm Conrad Röntgen
memiliki kualifikasi sebagai seorang dosen di Strasbourg University dan
pada tahun 1875 diangkat menjadi profesor di Academy of Agriculture di
Hohenheim di Wurttemberg. Pada tahun 1876 Röntgen kembali ke Strasbourg
sebagai seorang Profesor Fisika. Namun, tiga tahun kemudian dia menerima
permintaan untuk menjadi ketua Fisika di University of Giessen.
Setelah menolak permintaan yang
berkali-kali untuk mengisi posisi ketua fisika di Universities of Jena
(1886) dan Utrecht (1888), Röntgen akhirnya menerima permintaan menjadi
ketua fisika di University of Wurzburg (1888). Di University of
Wurzburg, Röntgen menggantikan Kohlrausch dan banyak bertemu dengan
sejumlah kolega-koleganya, di antaranya Helmholtz dan Lorentz. Pada
tahun 1899 dia kembali menolak sebuah tawaran untuk menjadi Ketua Fisika
di University of Leipzig, tetapi pada tahun 1900 dia menerima tawaran
untuk posisi yang sama di University of Munich, atas permintaan khusus
dari pemerintah Bavarian, dan menjadi pengganti E. Lommel. Di tempat
inilah, University of Munich, Röntgen menghabiskan sisa usianya,
walaupun dia masih ditawari, tetapi selalu menolak, untuk menjadi
presiden Physikalisch-Technische Reichsanstalt di Berlin dan Ketua
Fisika di Academy Berlin.
Hasil karya Wilhelm Conrad Röntgen
yang pertama yang dipublikasikan pada tahun 1870, berkaitan dengan
panas spesifik gas, yang kemudian diikuti dengan sejumlah makalah
tentang konduktivitas termal kristal beberapa tahun berikutnya. Di
antara berbagai masalah yang ditelitinya antara lain adalah
karakteristik listrik dari kuarsa, pengaruh tekanan terhadap terhadap
indeks bias berbagai fluida, modifikasi bidang polarisasi cahaya akibat
pengaruh elektromagnetik, variasi fungsi temperatur dan kompresibilitas
air dan fluida lainnya, fenomena yang menyertai penyebaran tetesan
minyak pada air, dan sebagainya.
Penemuan Sinar-X Oleh Wilhelm Conrad Röntgen
Namun demikian, nama Röntgen akhirnya
dikaitkan dengan penemuan sinar yang dia sebut dengan nama sinar-X.
Ketika itu, pada tahun 1895, dia sedang mempelajari fenomena yang
menyertai pembawa arus listrik melalui sebuah gas bertemperatur sangat
rendah. Beberapa fisikawan sebelumnya yang telah mempelajari gejala ini
antara lain adalah J. Plucker (1801-1868), J. W. Wittorf (1824-1914),
C.F. Varley (1828-1883), E. Goldstein (1850-1931), Sir William Crookes
(1832-1919), H. Hertz (1857-1894) dan Ph. Von Lenard (1862-1947).
Berdasarkan hasil kerja para fisikawan ini, sifat-sifat sinar katode –
nama yang diberikan oleh Goldstein untuk arus listrik dalam gas murni
yang dihasilkan oleh tegangan listrik yang sangat tinggi dengan
menggunakan koil induksi Ruhmkorff— telah diketahui dengan sangat baik.
Namun demikian, hasil kerja Röntgen tentang sinar katode telah
mengantarkannya menemukan sebuah jenis sinar yang baru.
Pada sore hari tanggal 8 November
1895, Wilhelm Conrad Röntgen menemukan bahwa jika tabung lucutan listrik
ditutupi dengan sebuah karton hitam yang tebal sehingga menghalangi
cahaya untuk masuk, kemudian ditempatkan dalam sebuah ruang yang gelap,
sebuah pelat kertas yang pada salah satu sisinya ditutupi dengan barium
platina sianida kemudian diletakkan pada jalur berkas sinar yang
disebutnya sinar-X itu, maka pelat kertas berlapis barium platina
sianida itu akan berpendar meskipun diletakkan sejauh sekitar 2 meter
dari tabung lucutan listrik. Pada eksperimen selanjutnya, Röntgen
menemukan bahwa benda-benda dengan ketebalan yang bervariasi yang
ditempatkan di lintasan berkas akan menunjukkan bahwa sinar-X memiliki
daya tembus yang berbeda-beda terhadap ketebalan bahan-bahan tersebut,
apabila hasilnya di rekam pada sebuah pelat fotografi. Ketika Röntgen
meminta istrinya menempatkan tangannya di lintasan jalur sinar tersebut
ke pelat fotografi, setelah beberapa kali melakukan perbaikan plat, dia
melihat gambar tangan istrinya yang membentuk bayangan yang dibentuk
oleh tulang tangannya serta sebuah cincin yang dikenakan oleh istrinya,
dikelilingi oleh bayangan penumbra daging tangannya, yang lebih mudah
ditembus oleh sinar tersebut sehingga menghasilkan bayangan yang lebih
redup. Ini merupakan hasil foto Röntgen pertama yang dihasilkan. Pada
eksperimen berikutnya, Röntgen menunjukkan bahwa sinar baru tersebut
dihasilkan oleh tumbukan sinar katode pada sebuah material. Karena sifat
alamiah sinar tersebut belum diketahui pada saat itu, Röntgen
menamakannya dengan sinar-X. Pada waktu berikutnya, Max von Laue dan
muridnya menunjukkan bahwa sinar tersebut memiliki sifat elektromagnetik
yang sama dengan cahaya, selain bahwa sinar tersebut memiliki frekuensi
vibrasi yang lebih tinggi.
Penghargaan Nobel Fisika Pertama Untuk Wilhelm Conrad Röntgen
Pada 1901 Wilhelm Conrad Röntgen
menerima penghargaan nobel fisika atas penemuan sinar-X. Sinar-X atau
sinar Röntgen adalah salah satu bentuk dari radiasi elektromagnetik
dengan panjang gelombang berkisar antara 10 nanometer ke 100 pikometer
(sama dengan frekuensi dalam rentang 30 petahertz – 30 exahertz) dan
memiliki energi dalam rentang 100 eV – 100 Kev. Sinar-X umumnya
digunakan dalam diagnosis gambar medis dan Kristalografi sinar-X.
Sinar-X adalah bentuk dari radiasi ion dan dapat berbahaya.
Berbagai penghargaan pun tercurah
kepada Wilhelm Conrad Röntgen atas penemuan ini. pada beberapa kota,
nama-nama jalan diubah menjadi namanya, dan sejumlah daftar lengkap
penghargaan, medali, doktor kehormatan, anggota kehormatan berbagai
lembaga sosial di Jerman, termasuk di luar Jerman, serta berbagai
penghargaan lainnya diberikan kepadanya. Terlepas dari semua ini,
Röntgen tetaplah seorang pria yang menunjukkan kesederhanaan dan
seseorang yang pendiam. Sepanjang hidupnya, Röntgen tetap mempertahankan
kecintaannya terhadap alam dan kegiatan-kegiatan di luar ruang yang
disenanginya. Banyak waktu liburnya dihabiskan rumah musim panasnya di
Weilheim, yang terletak di kaki gunung Bavarian, pegunungan Alpen dimana
dia menghibur teman-temannya dan menjalani banyak petualangan di
pegunungan tersebut. Wilhelm Conrad Röntgen adalah seorang penjelajah gunung yang hebat dan telah berkali-kali mengalami situasi yang berbahaya dalam petualangannya.
Karena sifat ramah dan kesopanannya yang
alami, Röntgen selalu memahami pandangan-pandangan dan kesulitan orang
lain. Dia selalu merasa malu untuk memiliki seorang asisten, dan lebih
menyukai bekerja sendiri. Banyak dari alat-alat yang digunakannya selalu
dibuatnya sendiri dengan cerdik dengan keterampilan seorang
eksperimenter.
Wilhelm Conrad Röntgen menikah dengan
Anna Bertha Ludwig dari Zurich, yang ditemuinya pertama kali di cafe
yang dijalankan oleh ayahnya. Anna adalah keponakan dari sastrawan Otto
Ludwig. Mereka menikah pada tahun 1872 di Apeldoorn, Belkita. Mereka
tidak dikaruniai anak, tetapi pada tahun 1887 mengadopsi Josephine
Bertha Ludwig pada saat berusia 6 tahun, puteri dari saudara laki-laki
tunggal Anna, istrinya. Lima tahun setelah Kematian istrinya, karena
menderita karsinoma usus, pada tanggal 10 Februari 1923 Wilhelm Conrad Röntgen meninggal dunia.
Komentar
Posting Komentar