Volume Residu Paru

Volume residu adalah volume gas dalam paru yang masih tertinggal saat akhir ekspirasi maksimal, dengan kata lain volume residu adalah kapasitas paru total dikurangi kapasitas vital. Pada subjek muda, ekspirasi bisa terjadi dengan bebas saat iga menyempit. Dengan bertambahnya umur, elastisitas paru makin berkurang dan saluran napas kolaps pada ekshalasi ekstrim, menyebabkan udara terperangkap (air-trapping). Udara terperangkap menyebabkan berkurangnya volume udara ekspirasi dan selanjutnya meningkatkan volume residu. Hasilnya adalah, volume residu pada subjek 20 tahun sebesar 25% kapasitas paru total (KPT) akan meningkat menjadi 40% KPT pada usia 70 tahun. Volume residu biasanya dinyatakan sebagai proporsi volume dari KPT. Penyebab volume residu meningkat:


  • Penyakit saluran napas. Peningkatan volume residu merupakan kelainan utama penyakit saluran napas, disebabkan oleh udara yang terperangkap dalam suatu lokasi yang tidak bisa dikeluarkan saat ekspirasi. Udara terperengkap bisa dilihat secara radiologis dengan menggunakan HRCT (high-resolution computed tomography) paru yang diambil saat ekspirasi. Meskipun terjadi peningkatan KPT, peningkatan volume residu selalu lebih besar, sehingga kapasitas vital akan menurun di bawah normal [KPT = KV (kapasitas vital) + VR (volume residu)]. Jika volume residu tidak meningkat pada subjek dengan obstruksi saluran napas, merupakan petanda ada juga kelainan restriksi pada subjek tersebut. Volume residu biasanya normal pada penyakit paru restriksi. 
  • Kelemahan otot ekspirasi. Pada kelemahan otot respirasi, biasanya melibatkan otot kelompok inspirasi dan ekspirasi, kecuali kelumpuhan diafragma. Kelemahan otot ekspirasi akan menurunkan kekuatan yang diperlukan untuk mengeluarkan udara dari rongga toraks. Ciri khas kelemahan otot tersebut adalah penurunan KPT dibarengi dengan peningkatan volume residu.
  • Gagal ventrikel kiri kronik. Bendungan vena pulmonal kronik menyebabkan peningkatan volume residu paru sampai 40%. Bendungan vaskuler dan interstisial menyebabkan paru kurang bisa ditekan oleh dinding toraks.

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Tipe Tipe Gangguan Pendengaran

Manfaat Sekaligus Resiko Penggunaan CT Scan

Mengatasi Muntah pada Anak dengan Bijaksana